Peluang Lompatan Kinerja Grup MAP (MAPI) yang Bakal Boyong Lagi Ace Hardware

Emiten peritel PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) akan membawa kembali brand Ace Hardware ke Indonesia. Langkah tersebut dinilai membuka peluang penguatan kinerja bisnis, meski sejumlah tantangan masih membayangi.
Kabar MAPI akan memboyong Ace Hardware ke Indonesia telah mencuat sejak Agustus 2025. Berdasarkan laporan Stockbit Sekuritas mengacu pada earnings call semester I/2025 dengan para analis, manajemen MAPI menjelaskan bahwa perseroan telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Ace Hardware Corp untuk membawa merek peritel asal Amerika Serikat tersebut ke Indonesia.
VP Investor Relations, Corporate Communications and Sustainability MAP Group Ratih D. Gianda pun telah merespons permintaan konfirmasi yang disampaikan oleh Bisnis melalui pesan singkat.
“Benar beritanya, tapi masih tahun depan kok,” ujarnya singkat pada Rabu (1/10/2025).
Sebagai informasi, merek Ace Hardware yang dikabarkan akan dibawa MAPI ke Tanah Air sebelumnya telah berkiprah melalui tangan PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk. (ACES). Emiten peritel itu telah menjalankan perjanjian lisensi dengan Ace Hardware International Holdings sejak 1996.
Namun, ACES tidak lagi melanjutkan perjanjian lisensi dengan Ace Hardware dan berhenti memakai brand Ace Hardware lagi pada akhir 2024. ACES kemudian mengenalkan brand barunya AZKO sejak 1 Januari 2025 sebagai pengganti brand Ace Hardware.
Capaian Profitabilitas
Adapun sebelum kabar memboyong Ace Hardware ke Indonesia, MAPI memang telah bergeliat menjajal aksi akuisisi untuk menambah portofolio bisnis ritel mereka. MAPI misalnya telah mengakuisisi Toast Box pada April 2025 dan seluruh gerai GS Supermarket di Indonesia pada Juni 2025.
Upaya MAPI tersebut dinilai mampu mendongkrak kinerja bisnisnya. MAPI sendiri saat ini masih mencatatkan kinerja positif, setidaknya sepanjang periode paruh pertama 2025.
Kinerja bottom line atau laba bersih MAPI mampu tumbuh 6,84% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp960,92 miliar pada periode paruh pertama 2025.
MAPI juga mampu mencatatkan pendapatan hingga Rp19,56 triliun pada periode yang berakhir Juni 2025. Pendapatan itu meningkat 8,71% yoy dari Rp17,99 triliun pada periode yang sama 2024.
Berdasarkan segmen penjualan, pendapatan MAPI terutama ditopang oleh pendapatan pada segmen penjualan ritel, yang meningkat 11,09% yoy menjadi Rp16,54 triliun pada paruh pertama 2025.
Selain itu, pendapatan perseroan dari segmen department store juga tercatat sebesar Rp1,42 triliun pada periode yang berakhir Juni 2025. Pendapatan tersebut naik 2,25% yoy dari Rp1,39 triliun pada periode yang sama 2024.
Terakhir, pendapatan MAPI disumbangkan oleh segmen kafe dan restoran sebesar Rp1,52 triliun pada paruh pertama 2025. Sementara itu, pada segmen lainnya, perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp131,46 miliar pada periode yang sama.
Analis Sucor Sekuritas Christofer Kojongian menjelaskan manajemen MAPI saat ini tetap fokus pada profitabilitas melalui ekspansi selektif dan penutupan gerai yang berkinerja buruk, terutama di Starbucks yang tertekan oleh daya beli yang lemah.
MAPI juga berupaya membuka peningkatan margin dengan cara membawa brand Ace Hardware ke Indonesia.
“MAPI berencana untuk mendiversifikasi portofolionya ke segmen perbaikan rumah dengan mewaralabakan merek Ace Hardware dan menargetkan permintaan rumah tangga yang tangguh, meningkatkan margin, dan membuka peluang penjualan silang di seluruh ekosistem ritelnya,” kata Christofer dalam risetnya.
Menurutnya, segmen bisnis ritel perbaikan rumah yang akan dibawa MAPI itu mampu mendongkrak margin mengacu pada emiten lainnya seperti ACES dan PT Daya Intiguna Yasa Tbk. (MDIY). Kedua emiten yang dicontohkan menghasilkan margin laba kotor masing-masing sebesar 49% dan 55%, menunjukkan peningkatan margin yang signifikan.
Namun, tantangan tetap ada, di antaranya integrasi rantai pasok dan operasional. Selain itu, geliat MAPI memboyong Ace Hardware ke Indonesia menghadapi tantangan dalam mempertahankan fokus pada segmen pertumbuhan yang lebih tinggi dan persaingan yang semakin ketat dari impor Cina berharga murah yang dijual di pasar daring.
Sucor Sekuritas sendiri menyematkan rekomendasi beli untuk MAPI dengan target harga Rp1.500 per lembar.
Analis Bahana Sekuritas Laras Nadira menilai masuknya perusahaan ke dalam bisnis ritel perbaikan rumah merupakan inisiatif jangka panjang dengan dampak pendapatan jangka pendek yang terbatas, sehingga mengurangi beberapa risiko eksekusi.
“Menurut pandangan kami, masuknya MAPI ke bisnis renovasi rumah melalui Ace Hardware merupakan langkah berani mengingat DNA-nya sebagai bisnis ritel pakaian jadi,” tulis Laras dalam risetnya.
Ace Hardware menurutnya memungkinkan MAPI memanfaatkan kekuatan ekosistem dan kehadirannya yang kuat di mal untuk meraih pangsa pasar dan loyalitas pelanggan.
Di sisi lain, dia menilai terdapat risiko dari ambisi MAPI memboyong Ace Hardware ke Indonesia yakni potensi kanibalisasi di pasar yang sudah padat, terutama di wilayah Jabodetabek di mana kedekatan toko dapat membatasi peluang pertumbuhan.
Menurutnya, apabila menilik emiten lain seperti ACES, penjualan bersih per tokonya mencapai puncak pada 2018–2019, tetapi sejak itu trennya menurun yang mencerminkan pergeseran belanja pasca-pandemi dan migrasi belanja daring.
“Kami memperkirakan MAPI akan mendapatkan daya tarik awal, tetapi seiring waktu, tekanan struktural yang sama yang membebani,” tulis Laras.
Baik Sucor maupun Bahana Sekuritas kompak menyematkan rekomendasi beli dengan target harga Rp1.500 per saham.
Di tengah gebrakannya itu, gerak saham MAPI masih lesu. Berdasarkan data Bloomberg, harga saham MAPI turun 17,73% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) atau sejak perdagangan perdana 2025 hingga perdagangan Kamis (2/10) yang ditutup di level Rp1.160 per lembar.
Berdasarkan konsensus terbaru Bloomberg, sebanyak 29 sekuritas menyematkan rekomendasi beli untuk MAPI. Sementara itu, satu sekuritas merekomendasikan hold. Target harga saham MAPI sendiri berada di level Rp1.590 per lembar dalam 12 bulan ke depan.